Kategori
Berita IPTEK Dalam Negeri

Pengembangan Teknologi Artificial Intelegence (AI) di Indonesia

The Brooking Institute di AS menyatakan: “Who leads Artificial Intelligence (AI) ​by 2030, will lead the world by 2100”, artinya: “Siapa yang memimpin bidang AI atau Kecerdasaan Artifisial (KA) pada tahun 2030, akan memimpin dunia pada tahun 2100”.

Saat Raker Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT),  8 Maret 2021, Presiden Jokowi juga mengingatkan bahwa persaingan dalam menguasai AI sudah sama dengan space war di era perang dingin.   “Siapa yang menguasai AI, dia yang akan berpotensi menguasai dunia, menghadapi perang AI saat ini, kita memerlukan Indonesia yang bisa memproduksi teknologinya sendiri”.

Persaingan ketat penguasaan Teknologi Artifical Intelligence (AI) ini nampaknya bakalan dimenangkan Tiongkok karena ekonomi terbesar Nomor Dua Dunia ini berada di posisi Nomor Satu dalam jumlah paten AI,  besaran investasi AI, jumlah rujukan publikasi hasil riset AI, serta posisi nomor dua pada jumlah talenta AI dan juga jumlah perusahaan AI.

Ketua Komite AI, Center for Technology & Inovation Studies (CTIS), Prof. Hammam Riza, yang juga Guru Besar di Universitas Syah Kuala, Banda Aceh, menyatakan bahwa sebenarnya Indonesia juga sudah bergerak untuk menguasai Teknologi AI.

Namun saat ini Indonesia belum memiliki regulasi tentang  AI yang didukung strategi Nasional dengan kode etik yang jelas, karena bila tidak, maka teknologi AI ini selain bisa muncul menjadi solusi positif, seperti untuk pengendalian perubahan iklim namun bisa pula menjadi ekstrim negatif, seperti munculnya “robot penghancur”.

Dalam Pertemuan CTIS, Rabu, 31 Mei 2023,  Hammam, yang sudah menggeluti teknologi “Machine Learning” sejak tahun 1987 di BPPT, menjelaskan bahwa teknologi AI di Indonesia  sudah mulai berkembang, dilaksanakan oleh Quad- Helix, yaitu pihak akademisi, bisnis, komunitas dan pemerintah.

Tercatat, saat ini ada 11 Lembaga Litbang Pemerintah, 11 Universitas, 6 Komunitas dan 9 Industri yang sudah terjun dalam pengembangan Artificial Intelligence di tanah air.  Hammam juga menjelaskan tentang teknologi AI Chatbot yang bergerak sangat cepat diakhir triwulan IV, Tahun 2022 lalu, dengan munculnya Chat GPT4, LlaMA, LaMDA, dan Megatron Turing.

AI Chatbot merupakan pengembangan dari teknologi Machine Learning, ke Teknologi Deep Learning dan sekarang sudah pada posisi Generative AI.  Generative AI merupakan percakapan yang menghasilkan respons mirip manusia, yang menerima masukan dalam bentuk teks dari manusia dan meresponse balik dalam bentuk teks, suara, gambar dan video.

‘Otak’ Generative AI didukung oleh model bahasa besar yang telah dilatih pada set data teks yang luas dari internet terbuka kemudian ada umpan balik dari manusia. Hanya dalam tempo kurang dari 6 bulan terakhir, teknologi Generative AI, misalnya, sudah mampu menjawab berbagai Test, seperti Test GRE, Test Psikologi, Test LSAT, Test SAT Matematika, dan masih banyak lagi jenis test,  dengan tingkat akurasi antara 80% hingga 100%.

Belum lagi dampak negatif lainnya, misalnya wawancara “live” dengan seorang tokoh yang telah meninggal dunia, ada tayangan pidato dari seorang tokoh dengan muka suara dan mimik yang sangat rinci, yang ternyata itu adalah  hoax, dan masih banyak lagi.

Oleh sebab itu, 20.000 pegiat pengembangan AI meluncurkan petisi agar pengembangan Generative AI dapat dihentikan dahulu selama 6 bulan,  agar pengembangan teknologi AI ini dilakukan dengan mempertimbangkan risiko yang ditimbulkan, dapat terkelola dengan baik dan memunculkan dampak yang positip.

Para ahli Artificial Intelligence Indonesia, yang bergabungdalam Kolaborasi Riset dan Inovasi Industri Kecerdasasan Artifisial Indonesia (KORIKA) akan terus membantu pemerintah dan masyarakat untuk menerapkan Generative AI dalam kegiatan pengajaran (tutoring), pembelajaran secara individu dan menyiapkan materi pelajaran secara AI.

Secara bersama-sama, para pegiat AI yang bergabung dalam Quad-Helix, juga akan mendukung Pemerintah untuk mengadopsi dan memanfaatkan teknologi AI di berbagai bidang, mempersiapkan tenaga kerja berkemampuan AI lewat re-skilling,  memperkenalkan keberagaman dan berbagi manfaat AI serta mendukung penyusunan kerangka etis dan regulasi AI di Indonesia.

Ketua CTIS, Wendy Aritenang juga menginformasikan bahwa dalam rangka menyambut Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Haktenas) 2023 maka pada 10-12 Agustus 2023,  KORIKA bersama CTIS akan menggelar Artificial Intelligence Innovation Summit 2023 (AIIS 2023) guna lebih memperkenalkan aplikasi Generative AI, utamanya pada lima sektor pembangunan, yaitu Kesehatan, Riset dan Pendidikan, Reformasi Birokrasi, Ketahanan Pangan dan Mobilitas dan Kota Pintar. ***

Kategori
Berita IPTEK Dalam Negeri

Kegiatan World Creativity and Innovation Day diharapkan Dapat Meningkatkan Pembangunan Umat Manusia

Jakarta, Radar-Barru.com — Tahun 2005, Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menetapkan tanggal 21 April setiap tahun sebagai Hari Kreativitas dan Inovasi Sedunia (World Creativity and Innovation Day – WCID).  Melalui WCID diharapkan peran inovasi dan kreativitas dapat meningkatkan  pembangunan umat manusia, Jumat (12/5/2023).

Saat ini, inovasi dan kreativitas menjadi semakin penting menuju tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) 2030. WCID 2023 tahun ini mengambil tema: ”Step Out and Innovate”,  mendorong agar semua keluar dari zona nyaman untuk berkreasi dan berinovasi.

Dalam rangkaian WCID 2023, Asosiasi Daya Riset dan Inovasi Nasional (DRIN) bekerjasama dengan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI), didukung Center for Technology and Innovation Studies (CTIS) akan menggelar Seminar Nasional Hari Kreativitas dan Inovasi Sedunia 2023.

Peringatan WCID 2023 akan diselenggarakan bersamaan dengan Peringatan Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2023, bertempat di Perpustakaan Nasional, Jakarta.

Menurut Ketua DRIN, Bambang Setiadi, selain mengundang Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Ketua AIPI serta Perwakilan PBB di Jakarta, Seminar WCID 2023 juga akan menampilan para inovator Bangsa Indonesia yang karya-karyanya telah mendunia.

Mereka adalah: Dr. Yogi Ahmad Erlangga yang inovasi rumusan matematikanya unggul dipakai di industri migas. Lalu ada Muhammad Nurhuda, seorang penemu kompor ramah lingkungan. Juga ada Professor Adi Utarini, pengembang teknologi Wolbachia untuk pemberantasan penyakit demam berdarah.

Ia penerima penghargaan Majalah NATURE 10 (2020) dan Majalah TIME 100 (2021).  Professor Josaphat Tetuko Sri Sumantyo yangberkarir di Jepang, sebagai penemu Teknologi Radar 3-Dimensi. Lalu ada Professor Mulyowidodo Kartidjo sebagai ahli robotika dan mekatronika untuk industri otomatisasi kendaraan tanpa awak.

Ada pula Fajar Sidik Abdullah Kelana, salah satu dari 20 Insinyur Muda Terbaik Sedunia yang memperoleh Penghargaan James Dyson Award dari Swedia. Sedang Professor Irwandi Yaswir adalah penerima King Faisal  International Prize dari Saudi Arabia, dan pada tahun 2022 lalu hadir bersama para penerima Hadiah Nobel dalam Hegra Conference of  Nobel Laurates and Friends 2022.

Dr.Bambang Setiadi menyampaikan bahwa kegiatan Peringatan WCID akan terus digelar setiap tahunnya, karena melalui kegiatan ini berbagai hasil invesi dan kreativitas karya anak bangsa bisa dikomersilkan untuk kemudian menjadi produk inovasi yang memiliki nilai ekonomi.

https://www.radar-barru.com/2023/05/kegiatan-world-creativity-and.html

Kategori
Berita IPTEK Dalam Negeri

Ekosistem Iptek dan Inovasi Jadi Penghela Menuju Indonesia Maju

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah  mengingatkan bahwa 13 tahun ke depan Indonesia harus bekerja keras,  memanfaatkan bonus demografi yang dimiliki untuk melompat dari Status Negara Berkembang menuju Negara Maju dan lolos dari “Middle Income Trap”.

Bonus Demografi berarti jumlah penduduk usia produktif yang besar, sehat, dan terdidik untuk menggerakkan pembangunan semesta di Indonesia.

“Namun, untuk itu kita harus segera meningkatkan berbagai peringkat pembangunan di Indonesia dibanding dengan negara lain,” demikian disampaikan Dr. Yanuar Nugroho, Koordinator Tim Ahli Sekretariat SDGs-Bappenas, pada Seminar Nasional Hari Kreativitas dan Inovasi Dunia (World Creativity and Innovation Day), sekaligus memperingati Hari Kebangkitan Nasional di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Minggu, 20 Mei 2023

Dalam seminar yang digelar Asosiasi Daya Riset dan Inovasi Nasional (Asosiasi DRIN) bersama Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) dan Center for Technology & Innovation Studies (CTIS), Yanuar memperlihatkan berbagai peringkat Indonesia saat ini.

Diantaranya Gross Domestic Product (GDP) Indonesia Nomor 16 di dunia dari 193 Negara namun Human Capital Index (HCI) Indonesia masih berada di urutan 96 dari 193 Negara. Kemudian Human Development Index (HDI) di peringkat 114, Global Talent Competitiveness Index (GTCI) di urutan 82, Global Innovation Index (GII) di urutan 75 dan Global Competitiveness Index (GCI) di urutan 40 dari 193 Negara.

Pengalaman Negara-negara yang berhasil melompat dari negara berkembang menjadi negara maju seperti Singapura, Hongkong, Jepang dan Korea Selatan, mereka harus memacu pertumbuhan ekonominya pada rentang 6-8 persen/tahunnya, baru kemudian setelah menjadi negara maju maka laju pertumbuhan ekonominya turun berada di kisaran 3-4 persen/tahunnya.

Hal serupa juga harus dilaksanakan Indonesia pada rentang 13 tahun ke depan dengan penghela utamanya adalah ekosistem ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi yang mumpuni.

(dari kiri) Perwakilan AIPI, Dr.Yanuar Nugroho BAPPENAS, Dr. Bambang Setiadi Ketua Asosiasi DRIN/Wakil Ketua CTIS, Drs. Yasmon MSL Direktur Paten dan Prof. Faiz Syuaib, Direktur Riset, Teknologi dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Pada kesempatan yang sama Direktur Paten, DTLST dan Rahasia Dagang, Kemenkumham, Yasmon  MLS memaparkan jumlah permohonan patent yang didaftarkan pada kurun 1991-2023 ada 197.231 buah dan yang telah diberikan patennya adalah 93.017 paten.

Memang ini sangat kecil dibandingkan jumlah paten yang harus dihimpun untuk suatu negara yang ingin melompat dari negara berkembang menuju negara maju.

Oleh sebab itu, Direktorat Paten segera bergerak untuk memberikan dukungan regulasi, bimbingan teknis kepada para pemohon paten, serta berkunjung ke kampus kampus untuk menggairahkan para peneliti dan inovator agarsegera mempatenkan hasil temuan mereka.

Ketua Asosiasi DRIN yang juga Wakil Ketua CTIS,  Dr. Bambang Setiadi menegaskan bahwa yang lebih penting lagi adalah kiranya hasil inovasi yang dipatenkan tadi harus diaplikasikan dan digunakan, karena paten juga memiliki jangka waktu terdaftar yang terbatas, yang apabila tidak digunakan maka paten akanmenjadi domain publik.

Direktur Riset, Teknologi dan Pengabdian Kepada Masyarakat Kemendikbudristek, Professor Faiz Syuaib juga menyatakan bahwa pada 4 tahun terakhir publikasi hasil riset telah meningkat sangat tajam menjadi puluhan ribu karya tulis ilmiah.

Namun demikian, karya tulis ilmiah tadi sangat sedikit yang  mengarah kepada paten ataupun menjadi prototipe guna bisa dihilirisasi menjadi produk industri.  Oleh sebab itu, Faiz sepakat bahwa pada Agustus 2023 mendatang Direktorat Riset, Teknologi dan Pengabdian Kepada Masyarakat, bekerjasama dengan Asosiasi DRIN dan CTIS akan menggelar Focus Group Discussion untuk mempertemukan para  periset, inovator dan inventor guna menginvetarisasi beragam produk riset yang dapat segera dipatenkan dan bisa didorong ke industri melalui proses hilirisasi.

Seminar juga menampilkan para inovator Bangsa Indonesia yang karya-karyanya telah mendunia, seperti Dr. Yogi Ahmad Erlangga yang inovasi rumusan matematikanya dipakai di industri migas,  Muhammad Nurhuda, penemu kompor ramah lingkungan yang sudah diekspor sampai  Norwegia, Professor Adi Utarini, pengembang teknologi Wolbachia untuk pemberantasan penyakit demam berdarah, Professor Josaphat Tetuko Sri Sumantyo, penemu Teknologi Radar 3-Dimensi.

Ada juga Professor Mulyowidodo Kartidjo sebagai ahli robotika dan mekatronika, Fajar Sidik Abdullah Kelana, salah satu dari 20 Insinyur Muda Terbaik Sedunia, Professor Irwandi Yaswir penerima King Faisal  International Prize dari Saudi Arabia, dan Dr.Sena Sopaheluwakan, ahli pemodelan iklim dan pemilik beberapa paten.

Dr. Bambang Setiadi menyerahkan Penghargaan Asosiasi DRIN Award 2023 kepada Keluarga Mendiang Dr. Boenjamin Setiawan yang diterima isteri Dr. Boenjamin Setiawan.

Pada kesempatan ini, Bambang Setiadi juga menyerahkan Penghargaan Asosiasi DRIN Award 2023 kepada mendiang  Dr. Boenjamin Setiawan sebagai inventor, inovator dan pendiri Kalbe Farma yang sekarang telah menjadi salah satu industri farmasi terbesar di Indonesia.

Hadir banyak tokoh iptek Indonesia  dalam Seminar ini, antara lain Ahli Remote Sensing & GIS,  Dr. Indroyono Soesilo yang juga Mantan Menko Kemaritiman RI, pakar Klimatologi Dr. Andi Eka Sakya yang juga mantan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), ahli Teknologi Modifikasi Cuaca Dr.Asep Karsidi yang juga mantan Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG), Prof.Soedarto, Guru Besar  dan Mantan Rektor Universitas Diponegoro, serta Dr. Ashwin Sasongko Ahli Telekomunikasi dan Mantan Dirjen di Kementerian Kominfo. ***

https://forestinsights.id/2023/05/20/ekosistem-iptek-dan-inovasi-jadi-penghela-menuju-indonesia-maju/

Kategori
Berita IPTEK Dalam Negeri

Operasi TMC BNPB di Riau Berhasil Tingkatkan Curah Hujan

Topikinformasi.com –Riau — Bencana El Nino diprediksi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan hadir di Kepulauan Nusantara pada tahun 2023 ini dengan puncak El Nino diprakirakan berlangsung pada September – November 2023, dicirikan kemarau panjang, curah hujan rendah dan kemungkinan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut B. Panjaitan menginstruksikan agar sektor kehutanan, pertanian, kelautan maupun kesehatan agar bersiap mengingat El Nino dapat memicu karhutla, gagal panen serta meningkatnya demam berdarah.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) segera menggelar Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk meningkatkan curah hujan selagi awan masih tersedia, sekaligus membasahi lahan lahan gambut agar tidak mudah terbakar.

Melalui Surat Instruksi Kepala BNPB, No.B-213/KA BNPB/PD.01.04/2003, tanggal 12 April 2013 maka Tim BNPB bersamai Smart Cakrawala Aviation segera bergerak menuju Riau untuk menggelar Operasi TMC menggunakan Pesawat Cessna Caravan, didukung para ahli TMC Indonesia. Operasi TMC yang berlangsung pada 18 April 2023 hingga 8 Mei 2023 mencakup wilayah: Siak, Dumai, Rokan Hulu, Pulau Rupat dan Pulau Bantan, kesemuanya di wilayah Provinsi Riau.

Hasil Operasi TMC di wilayah Riau ini dipaparkan oleh Tim Pakar TMC Indonesia yang dipimpin Dr.Asep Karsidi dengan anggota Samsul Bahri, F. Heru Widodo dan Hilmi Rafiiq dihadapan para pakar senior teknologi dari Center for Technology and Innovation Studies (CTIS), Rabu (10 /05/ 2023).

Pada awal paparan, Dr.Asep Karsidi menyampaikan bahwa ketersediaan radar cuaca milik BMKG yang semakin lengkap di tanah air memungkinkan pantauan pembentukan awan dan pergerakan awan dapat dilakukan dalam hitungan menit-per-menit.

Dengan demikian, begitu awan mulai nampak terbentuk dengan arah dan kecepatan awan yang sudah terdeteksi, maka pesawat TMC, yang memuat serbuk NaCl, segera terbang menuju sasaran awan dan mulai melaksanakan penyemaian serbuk NaCl pada gumpalan awan tadi.

Usai operasi dan pesawat mendarat kembali maka para ahli terus memantau pergerakan awan dari instrumen radar cuaca. Tak beberapa lama kemudian, tampak pada monitor
radar cuaca gumpalan-gumpalan awan tadi mulai menghilang dan informasi dari lapangan, melalui telepon seluler, dilaporkan bahwa hujan mulai turun.

Ditengah suasana libur Lebaran, Tim TMC BNPB dan Smart Cakrawala Aviation terus bekerja hingga 8 Mei 2023 lalu.
Guna mendapatkan masukan dari para pakar CTIS.

Dr.Asep Karsidi memaparkan berbagai hasil Operasi TMC di Riau ini, seperti meningkatnya curah hujan di Provinsi Riau bagian selatan sesuai data Automatic Weather Station (AWS) yang dipasang diberbagai lokasi. Juga, tinggi muka air di lahan gambut menunjukan fluktuasi kenaikan, terutama di Kabupaten Siak dan Rokan Hulu serta Pulau Rupat, mencapai nilai -0.3 hingga -0.2 meter.

Peraturan menetapkan bahwa tinggi muka air di lahan gambut yang aman adalah pada -0.4 m. Dengan demikian, lahan gambut dinilai basah dan aman dari karhutla. Operasi TMC berhasil pula menurunkan jumlah hotspot dari 66 hot spot pada 23 April menjadi 0 pada 25 April 2023. 36 hotspots muncul lagi pada 26 April 2023, namun dengan TMC maka pada 28 April 2023 hotspot berhasil diturunkan menjadi 0. Pada 2 Mei 2023 terdapat 36 hotspot, namun turun menjadi 0 hotspot pada 8 Mei 2023.

Direktur CTIS, Wendy Aritenang mengapresiasi kerja teknologi para ahli TMC Indonesia ini. Mengingat El Nino akan hadir dan selagi awan masih ada, maka operasi TMC perlu terus digencarkan agar lahan menjadi basah dan karhutla bisa dicegah. Oleh sebab itu, hambatan hambatan yang bersifat administratif perlu disingkirkan karena operasi TMC berkaitan dengan kondisi alam dan cuaca yang sewaktu waktu bisa berubah.

Para ahli TMC Indonesia terus berupaya agar operasi TMC menjadi semakin effisien dan effektif, termasuk merintis kerjasama dengan Unit TMC di negara Uni Emirat Arab (UEA) yang sudah berhasil melaksanakan operasi TMC menggunakan kombinasi Flare dan serbuk NaCl dengan volume lebih sedikit.

Dari Riau, Tim TMC Smart Cakrawala Aviation ditugaskan oleh BNPB ke Tabolaka, Nusa Tenggara Timur guna mendukung pelaksanaan KTT ASEAN agar kegiatan para pimpinan Negara-Negara ASEAN tidak terganggu oleh turunnya hujan, mengingat Operasi TMC bisa menurunkan hujan, atau sebaliknya bisa menghambat turunnya hujan.
Laporan: (Lina)

https://topikinformasi.com/2023/05/11/operasi-tmc-bnpb-di-riau-berhasil-tingkatkan-curah-hujan/

Kategori
Berita IPTEK Dalam Negeri

Ada Bonus Demografi, Iptek dan Inovasi Dukung Indonesia Menuju Negara Maju

SEPUTAR CIBUBUR- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa kurun 13 tahun ke depan adalah kesempatan bagi Indonesia untuk melompat dari negara berkembang menjadi negara maju karena memiliki bonus demografi yang dicirikan besarnya jumlah penduduk usia produktif.

Menanggapi penegasan Presiden Jokowi, Wakil Ketua Center for Technology and Innovation Studies (CTIS), Dr. Bambang Setiadi menyatakan tentang perlunya komponen iptek dan inovasi yang masuk kedalam program pembangunan menuju Indonesia Negara Maju pada 13 tahun ke depan.

Seperti data yang dicontohkannya pada negara-negara yang berhasil melompat menjadi negara negara maju dengan pertumbuhan ekonomi yang melesat tajam, seperti Swedia, Tiongkok, dan Korea Selatan.

Di sana terdapat ciri dengan jumlah ilmuwan dan inovator yang besar per kapita, dukungan anggaran riset dan pengembangan yang besar pula, meningkatnya jumlah patent temuan, juga hilirisasi invensi menjadi produk-produk inovasi yang memiliki nilai ekonomi.

Para pakar senior iptek di CTIS sepakat kiranya kebijakan kebijakan Pemerintah seperti program insentif pemotongan pajak 300% untuk program program penelitian, pengembangan pengkajian dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, juga dukungan dana hilirisasi hasil riset yang dikelola Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), serta implementasi UU Cipta Kerja tentang kebijakan BUMN untuk mendukung program-program inovasi bisa diterapkan lewat program program mikro iptek yang berujung pada peningkatan nilai tambah dan pertumbuhan ekonomi secara makro.

Untuk itu maka dalam rangka Peringatan Hari Kreativitas dan Inovasi Sedunia (World Creativity and Innovation Day/WCID) tahun 2023, yang mengambil tema:”Step Out and Innovate”, Asosiasi Daya Riset dan Inovasi Nasional (Asosiasi DRIN) bekerjasama dengan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI), didukung Center for Technology and Innovation Studies (CTIS) akan menggelar Seminar Nasional Hari Kreativitas dan Inovasi Sedunia 2023, bersamaan dengan Peringatan Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2023, bertempat di Perpustakaan Nasional, Jakarta.

Menurut Bambang Setiadi, yang juga Ketua Asosiasi DRIN,  selain mengundang Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Ketua AIPI serta Perwakilan PBB di Jakarta, Seminar WCID 2023 juga akan menampilan para inovator Bangsa Indonesia yang karya-karyanya telah mendunia.

Mereka adalah: Dr. Yogi Ahmad Erlangga yang inovasi rumusan matematikanya unggul dipakai di industri migas.

Lalu ada Muhammad Nurhuda, seorang penemu kompor ramah lingkungan.  Juga ada Professor Adi Utarini, pengembang teknologi Wolbachia untuk pemberantasan penyakit demam berdarah.  Ia penerima penghargaan Majalah NATURE 10 (2020) dan Majalah TIME 100 (2021).

Professor JosaphatTetuko Sri Sumantyo yang berkarir di Jepang, sebagai penemu Teknologi Radar 3-Dimensi.  Lalu ada Professor Mulyowidodo Kartidjo sebagai ahli robotika dan mekatronika untuk industri otomatisasi kendaraan tanpa awak.

Ada pula Fajar Sidik Abdullah Kelana, salah satu dari 20 Insinyur Muda Terbaik Sedunia dan memperoleh Penghargaan James Dyson Award dari Swedia.

Sedang Professor Irwandi Yaswir adalah penerima King Faisal  International Prize dari Saudi Arabia, dan pada tahun 2022 lalu hadir bersama para penerima Hadiah Nobel dalam Hegra Conference of Nobel Laurates and Friends 2022.

“Kegiatan Peringatan WCID akan terus digelar setiap tahunnya, karena melalui kegiatan ini berbagai hasil invesi dan kreativitas karya anak bangsa bisa dikomersilkan untuk kemudian menjadi produk inovasi yang memiliki nilai ekonomi,” kata Bambang dalam pernyataan yang diterima, Kamis, 18 Mei 2023.

https://seputarcibubur.pikiran-rakyat.com/humaniora/pr-1786674651/ada-bonus-demografi-iptek-dan-inovasi-dukung-indonesia-menuju-negara-maju

Kategori
Berita IPTEK Dalam Negeri

Pertemuan CTIS, Hilirisasi Hasil Invensi Bisa Manfaatkan Dana LPDP

Beragam hasil invensi karya anak bangsa siap di hiliriasi menjadi produk inovasi dengan nilai tambah ekonomi tinggi dengan memanfaatkan dana dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Demikian terungkap saat pertemuan yang digelar Center for Technology & Innovation Studies (CTIS) di Jakarta, Rabu, 24 Mei 2023. CTIS berhasil menginventarisasi  karya-karya iptek para ahli Indonesia untuk mendukung industri.

Diantaranya hasil karya Prof. Mulyowidodo Kartidjo yang memisahkan mineral Nikel yang mengandung besi, Pentlandite (Ni, Fe), menjadi Alkali Nikel, serta mineral nikel yang mengandung Magnesium (Ni, Mg), Garnierite, menjadi Alkali Cobalt, keduanya adalah bahan baku utama baterai mobil listrik.

Lalu ada Dr. Dwi Susanto, Profesor Riset University of Maryland-USA, salah satu penemu Arus Lintas Indonesia (Arlindo), mengusulkan  sumber daya energi laut yang menggabungkan energi arus laut Arlindo dan energi arus pasang surut.

Dr. Arya Rezavidi memperlihatkan beragam energi laut yang pernah dikaji Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sekitar 30 tahun lalu, yang perlu dibuka kembali dokumen-dokumen hasil kajian tadi, meliputi kajian energi Ocean Thermal Energy Conversion (OTEC) di Pantai Bali Utara, energi ombak di Baron, Yogyakarta dan Energi Arus Laut di Selat Alas Lombok.

Dr. Rudy Purba memperlihatkan hasil kajian energi pasang surut dari Australian Renewable Energy Agency (ARENA) yang bisa diterapkan di Indonesia.

Ir. Heru Gunawan memperlihatkan Teknologi Drone yang bisa mempercepat penanaman dan rehabilitasi 600.000 hektare hutan mangrove di Indonesia.  Hasil uji coba penanaman di Pantai Subang pada 1,5 tahun lalu, sekarang sudah menghasilkan pohon mangrove setinggi 3 meter.  Karyanya menarik minat pihak United Arab Emirates (UAE) untuk bekerjasama guna menembus pasar global.

Sedang Dr. Agustan, pakar Remote Sensing dan Tim, tengah menguji coba  teknologi remote sensing dan Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk penyusunan Standard Nasional Indonesia (SNI)  guna pengukuhan kawasan hutan sesuai UU No.6/Th.2023 Tentang Cipta Kerja.

Beragam hasil iptek tadi bisa dihilirisasi secara cepat lewat fasilitasi dukungan dana program Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

“Dari total dana abadi LPDP sebesar Rp134 triliun, tersedia Dana Abadi Penelitian  sebesar Rp12,9 triliun yang dapat dipakai untuk hilirisasi beragam produk inovasi,” kata Direktur Fasilitasi Riset LPDP, Wisnu Soenarso.

Wisnu menyampaikan bahwa melalui program  Rispro Invitasi LPDP maka para inventor bisa mengajukan proposal dana riset kepada LPDP sehingga produk hasil invesi bisa menjadi produk inovasi yang memiliki nilai ekonomi.

Oleh sebab itu, proposal riset yang diusulkan ke LPDP harus sudah ada komponen dukungan industrinya.

Proposal Riset dapat diusulkan kapan saja tanpa tenggat waktu namun ternyata sedikit sekali usulan proposal yang diterima LPDP untuk dievaluasi, sambung Wisnu.

Program Penelitian LPDP sudah menghasilkan 1009 produk teknologi yang siap masuk ke sektor industri, 340 penghargaan, 29 lisensi, 53 entitas bisnis baru, 2084 publikasi ilmiah dan 3983 sarjana baru.

Beberapa contoh produk teknologi yang didukung LPDP, antara lain sepeda motor listrik Gesit, mobil listrik  Komodo, Bus Energi Listrik yang dipakai saat KTT G-20 Bali tahun 2022, Alat Deteksi Dini Penyakit Kanker dan masih banyak lagi.

Dalam diskusi, pakar senior CTIS, yang juga mantan menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Profesor Wardiman Djojonegoro menyampaikan perlu dicari upaya terobosan agar para peneliti dan inventor Indonesia bergairah untuk segera menyerahkan proposal penelitiannya ke LPDP guna mendapatkan dana penelitian dan menunjang industrialisasi di tanah air.

Pakar teknologi gambut, yang juga mantan Kepala Badan Standarisasi Nasional (BSN), Dr. Bambang Setiadi, mengharapkan kiranya produk produk inovasi yang telah memiliki nilai ekonomi tadi segera masuk ke sektor industri dan perlu dilindungi melalui kebijakan pemerintah, agar produk produk industri ini bisa tumbuh besar, berkualitas tinggi dan siap bersaing dengan produk global lainnya.

Sedang ahli geosains, yang juga mantan Deputi Menteri Ristek, Dr. Idwan Soehardi, menggaris bawahi tentang ketersediaan dana riset LPDP yang multi-tahun dengan insentif bagi peneliti yang baik, tersedia alokasi dana untuk  pengadaan peralatan riset, serta alokasi dana riset untuk pengujian, standarisasi hingga publikasi hasil riset.

Ia mengharapkan semua pengadministrasian dana riset LPDP dapat dibuat  sesederhana mungkin, sehingga para peneliti dan inventor penerima dana riset LPDP dapat bekerja dengan serius, tanpa terlalu terbebani dengan urusan administrasi dan birokrasi yang rumit. ***

Kategori
Berita IPTEK Dalam Negeri

Teknologi Artificial Intelegence (AI) Berkembang di Indonesia, CTIS: Perlu Regulasi Cegah Dampak Negatif

SEPUTAR CIBUBUR- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa kurun 13 tahun ke depan adalah kesempatan bagi Indonesia untuk melompat dari negara berkembang menjadi negara maju karena memiliki bonus demografi yang dicirikan besarnya jumlah penduduk usia produktif.

Menanggapi penegasan Presiden Jokowi, Wakil Ketua Center for Technology and Innovation Studies (CTIS), Dr. Bambang Setiadi menyatakan tentang perlunya komponen iptek dan inovasi yang masuk kedalam program pembangunan menuju Indonesia Negara Maju pada 13 tahun ke depan.

Seperti data yang dicontohkannya pada negara-negara yang berhasil melompat menjadi negara negara maju dengan pertumbuhan ekonomi yang melesat tajam, seperti Swedia, Tiongkok, dan Korea Selatan.

Di sana terdapat ciri dengan jumlah ilmuwan dan inovator yang besar per kapita, dukungan anggaran riset dan pengembangan yang besar pula, meningkatnya jumlah patent temuan, juga hilirisasi invensi menjadi produk-produk inovasi yang memiliki nilai ekonomi.

Para pakar senior iptek di CTIS sepakat kiranya kebijakan kebijakan Pemerintah seperti program insentif pemotongan pajak 300% untuk program program penelitian, pengembangan pengkajian dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, juga dukungan dana hilirisasi hasil riset yang dikelola Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), serta implementasi UU Cipta Kerja tentang kebijakan BUMN untuk mendukung program-program inovasi bisa diterapkan lewat program program mikro iptek yang berujung pada peningkatan nilai tambah dan pertumbuhan ekonomi secara makro.

Untuk itu maka dalam rangka Peringatan Hari Kreativitas dan Inovasi Sedunia (World Creativity and Innovation Day/WCID) tahun 2023, yang mengambil tema:”Step Out and Innovate”, Asosiasi Daya Riset dan Inovasi Nasional (Asosiasi DRIN) bekerjasama dengan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI), didukung Center for Technology and Innovation Studies (CTIS) akan menggelar Seminar Nasional Hari Kreativitas dan Inovasi Sedunia 2023, bersamaan dengan Peringatan Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2023, bertempat di Perpustakaan Nasional, Jakarta.

Menurut Bambang Setiadi, yang juga Ketua Asosiasi DRIN,  selain mengundang Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Ketua AIPI serta Perwakilan PBB di Jakarta, Seminar WCID 2023 juga akan menampilan para inovator Bangsa Indonesia yang karya-karyanya telah mendunia.

Mereka adalah: Dr. Yogi Ahmad Erlangga yang inovasi rumusan matematikanya unggul dipakai di industri migas.

Lalu ada Muhammad Nurhuda, seorang penemu kompor ramah lingkungan.  Juga ada Professor Adi Utarini, pengembang teknologi Wolbachia untuk pemberantasan penyakit demam berdarah.  Ia penerima penghargaan Majalah NATURE 10 (2020) dan Majalah TIME 100 (2021).

Professor JosaphatTetuko Sri Sumantyo yang berkarir di Jepang, sebagai penemu Teknologi Radar 3-Dimensi.  Lalu ada Professor Mulyowidodo Kartidjo sebagai ahli robotika dan mekatronika untuk industri otomatisasi kendaraan tanpa awak.

Ada pula Fajar Sidik Abdullah Kelana, salah satu dari 20 Insinyur Muda Terbaik Sedunia dan memperoleh Penghargaan James Dyson Award dari Swedia.

Sedang Professor Irwandi Yaswir adalah penerima King Faisal  International Prize dari Saudi Arabia, dan pada tahun 2022 lalu hadir bersama para penerima Hadiah Nobel dalam Hegra Conference of Nobel Laurates and Friends 2022.

“Kegiatan Peringatan WCID akan terus digelar setiap tahunnya, karena melalui kegiatan ini berbagai hasil invesi dan kreativitas karya anak bangsa bisa dikomersilkan untuk kemudian menjadi produk inovasi yang memiliki nilai ekonomi,” kata Bambang dalam pernyataan yang diterima, Kamis, 18 Mei 2023.

Kategori
Berita IPTEK Dalam Negeri

Ini Rahasia B.J. Habibie Meraih Sukses, Kamu Sudah Tahu?

Kamu tahu teori crack propagation yang tersohor itu? Iya, itu warisan dari Presiden ketiga-RI, Bacharudin Jusuf Habibie (B.J. Habibie). Teori crack propagation atau teori keretakan, sampai hari ini masih diadopsi seluruh industri dirgantara dan menjadi salah satu standar keselamatan dunia penerbangan.

Waktu Habibie muda, era industri pesawat terbang pada saat itu sedang dihadapkan pada kebuntuan karena adanya kerusakan pesawat yang sering tidak terdeteksi. Keretakan terjadi karena fatigue atau kelelahan pada bagian struktur pesawat yang tak terlihat. Akibatnya, angka kecelakaan pesawat terhitung tinggi. Teori crack propagation mulai dikembangkan setelah Habibie merampungkan studinya di Institut Teknologi Rhine-Westphalia Utara di Aachen, Jerman. Kariernya banyak dihabiskan sebagai peneliti di bidang kedirgantaraan di Negeri Bavaria. Nah, teori yang diciptakan Habibie ini mampu mengkalkulasi keretakan pesawat karena proses terbang-landas. Penemuannya itu mampu mengantisipasi kecelakaan dengan meningkatkan faktor keselamatan penerbangan. Berkat kejeniusan Habibie inilah membawa namanya menjadi sosok yang sangat menginspirasi banyak kaum muda Indonesia. Tak hanya dikenal karena karyap-karya di bidang IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi), kiprahnya di percaturan politik juga tak bisa diremehkan. Habibie pernah menjabat Presiden Republik Indonesia ke-3. Semua pencapaian tersebut cukup rasanya untuk membuktikan kapasitas pria kelahiran Parepare, Sulawesi Selatan pada 82 tahun silam ini.

Kini, sosok “Mr Crack” ini hanya bisa dikenang. Tempo hari, acara mengenang 1.000 hari wafatnya BJ Habibie telah digelar Sabtu, (25/6), di Gedung Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Jakarta. Meski sosoknya sudah tiada, tentunya yang tak pernah akan hilang adalah semangat dan ketauladannnya dalam mencapai puncak kariernya. Kisah-kisahnya, yang tertuang dalam buku Rudy: Kisah Muda Sang Visioner oleh Gina S. Noer ramai disukai pembaca. Ternyata, B.J. Habibie punya rahasia untuk mendapatkan kesuksesan. Apa saja itu? Yuk, simak ulasannya.

Disiplin waktu

Salah satu rahasia kehidupan bapak teknologi Indonesia ini dalam meraih segala pencapaiannya adalah soal manajemen waktu yang selalu diterapkannya. Beragam gelar pendidikan dan kesuksesan di bidang Iptek mustahil dapatkan tanpa kedisiplinan yang tinggi. B.J. Habibie pintar membagi waktu.

Dalam sehari, pria yang akrab dipanggil Eyang ini konsisten membagi waktunya untuk ibadah, olahraga, aktivitas pribadi, atau berbincang dengan para tamunya. Namun dari semuanya itu, Habibie paling banyak menghabiskan waktu untuk membaca dan menulis. Ia bisa mengalokasikan waktu tujuh jam untuk kedua aktivitas tersebut.

Penuh pengabdian

Nama B.J. Habibie memang dipandang di dunia Iptek internasional. Bahkan, ia sempat menjabat sebagai direktur di salah satu perusahaan pesawat di Jerman. Tapi, ketika panggilan untuk menjadi Presiden RI datang, Habibie tanpa ragu memutuskan pulang ke Tanah Air. Alasannya cuma satu, pengabdian pada negara. Meskipun masa jabatannya terbilang singkat sebagai Presiden RI, namun kiprahnya patut diperhitungkan. Sebab, Habibie diwarisi jabatan saat kondisi Indonesia sedang kacau balau. Saat itu,banyak daerah dan wilayah yang ingin melepaskan diri dari Indonesia akibat krisis ekonomi dan politik. BJ Habibie harus mengawal semua kekacauan tersebut. Dia sigap membentuk kabinet baru dengan peran peran penting untuk mengembalikan dukungan dana moneter Internasional dan komunitas negara donor demi memulihkan ekonomi. Ia pula membebaskan beberapa tahanan politik era Soeharto dan mengurangi kontrol untuk kebebasan berpendapat dan kegiatan organisasi.

Cinta keluarga

Bukan rahasia lagi kalau B.J. Habibie sosok yang sangat mencintai mendiang istrinya, Hasri Ainun Besari.

Bahkan, kisah cinta mereka pernah diangkat menjadi film layar lebar. Ini bisa dijadikan contoh bahwa sudah sepatutnya kita membagi waktu seimbang untuk pekerjaan dan keluarga. Bagaimanapun, keluarga adalah tempat terbaik untuk me-recharge energi. Sosok B.J. Habibie memang penuh dengan nilai-nilai keteladanan yang patut dicontoh. Jadi, tidak salah menjadikan sosoknya sebagai inspirasi untuk terus berkarya menggapai sukses. Siapkah kamu menantang dirimu untuk mengejar mimpi seperti B.J. Habibie?

https://www.qubisa.com/article/ini-rahasia-bj-habibie-meraih-sukses-kamu-sudahtahu

Kategori
Berita IPTEK Dalam Negeri

BJ Habibie di Mata Sri Mulyani: Profesional, Kompeten, Intelektual, dan Berprestasi

Liputan6.com, Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati kembali mengenang kehebatan Presiden Indonesia yang ketiga yaitu BJ Habibie. Menurut Sri Mulyani, BJ Habibie adalah sosok yang sangat berkomitmen terhadap pengembangan teknologi di Indonesia. Kekaguman Sri Mulyani kepada Habibie tersebut diunggah dalam akun instagram @smindrawati yang dikutip Liputan6.com pada Minggu (26/6/2022). Berikut kutipan lengkapnya: 

Siapa tidak mengenal kehebatan Prof. Dr. -Ing Bacharuddin Jusuf Habibie? 

Presiden ke-3 RI ini merupakan tokoh inspiratif Indonesia, profesional, kompeten, intelektual, berprestasi, sekaligus dikagumi dalam keluarga. 

Perjuangan Beliau dalam memajukan negara kita tercinta sungguh luar biasa. Beliau juga dikenal sebagai Bapak Teknologi Indonesia karena determinasi dan gagasannya dalam membangun SDM Indonesia yang berkualitas serta Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Beliau ingin Indonesia maju dan bertahan di masa depan. Jika Anda lulus SMA di era tahun 90-an Anda mungkin ingat betapa banyak anak-anak bangsa berprestasi yang dikirim ke berbagai universitas prestisius di dunia….atau Anda salah satunya? 

Kembali ke pak Habibie, dedikasi serta perjuangannua akan selalu menjadi panutan bagi kami, para generasi penerus. Semoga Indonesia akan melahirkan lebih banyak sosok “Habibie Muda” yang akan membawa kemajuan bagi bangsa dan dunia! 

Dalam acara Mengenang 1000 Hari Wafatnya Bapak B. J. Habibie dan Peluncuran Buku “B. J. Habibie dalam Kenangan” 

Jakarta, 25 Juni 2022″ 

iografi singkat BJ Habibie sebagai tokoh besar Indonesia harus kamu kenali. Memiliki nama lengkap Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie, ia merupakan Presiden Republik Indonesia yang ke-3. 

Pria kelahiran Pare-pare ini merupakan anak ke-4 dari delapan bersaudara. Menikah dengan Hasri Ainun Habibie pada 12 Mei 1962, ia memiliki dua orang anak, yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kemal. Perjuangan semasa hidupnya bisa juga kamu lihat dari film Habibie & Ainun, Rudy Habibie, hingga Habibie & Ainun 3. 

Biografi singkat BJ Habibie bisa membuatmu termotivasi untuk menuntut ilmu dan berkotribusi pada negara. Seperti yang telah diketahui, BJ Habibie merupakan seseorang yang memiliki kemauan belajar yang sangat tinggi sejak usia muda. Tidak heran ia mendapatkan berbagai pencapaian yang sangat menakjubkan sepanjang hidupnya. 

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Sabtu (5/9/2020) tentang biografi singkat BJ Habibie: 

Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie atau dikenal sebagai BJ Habibie adalah pria Pare-Pare (Sulawesi Selatan) kelahiran 25 Juni 1936. Habibie menjadi Presiden ke-3 Indonesia dan pernah juga sebelumnya menjadi Wakil Presiden RI ke-7. Di masa kecil, Habibie telah menunjukkan kecerdasan dan semangat tinggi pada ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya Fisika. Selama enam bulan, ia kuliah di Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB), dan dilanjutkan ke Rhenisch Wesfalische Tehnische Hochscule-Jerman pada 1955. Habibie muda menghabiskan 10 tahun untuk menyelesaikan studi S-1 hingga S-3 di Aachen-Jerman. 

Pak Habibie melanjutkan program doktoral setelah menikahi teman SMA-nya, Ibu Hasri Ainun Besari pada tahun 1962. Bersama dengan istrinya tinggal di Jerman, Habibie harus bekerja untuk membiayai biaya kuliah sekaligus biaya rumah tangganya. Habibie mendalami bidang Desain dan Konstruksi Pesawat Terbang. Tahun 1965, Habibie menyelesaikan studi S-3 nya dan mendapat gelar Doktor Ingenieur (Doktor Teknik) dengan indeks prestasi summa cum laude. 

Berikut biografi singkat BJ Habibie yang perlu kamu ketahui: 

Nama Lengkap: Bacharuddin Jusuf Habibie 

Alias: Habibie | BJ Habibie 

Istri: Hasri Ainun Besari 

Agama: Islam 

Tempat Lahir: Pare-Pare 

Tanggal Lahir: Kamis, 25 Juni 1936 

Hobi: Membaca 

Warga Negara: Indonesia 

Pendidikan 

Lahir di Pare-pare, BJ Habibie menjalankan pendidikan Sekolah Dasar di SD Pare-pare. Namun, saat SMP, ia pindah ke Bandung dengan bersekolah di SMP 5 Bandung. Berikut biografi singkat BJ Habibie tentang pendidikannya: 

– SD: SD Pare-Pare 

– SMP: SMP 5 Bandung 

– SMA: SMA Kristen Dago 

– S1: Institut Teknologi Bandung, WTH Aachen (Diplom Ingenieur, Ing.) 

– S2: Rhenisch Wesfalische Tehnische Hochscule – Jerman 

– S3: Rhenisch Wesfalische Tehnische Hochscule – Jerman 

Karier BJ Habibie 

BJ Habibie pernah menjadi Wakil Presiden Republik Indonesia yang ke-7, sebelum ditunjuk menjadi Presiden Ke-3 Republik Indonesia. Berikut biografi singkat BJ Habibie tentang kariernya: 

Riwayat Karier BJ Habibie: 

– Direktur Utama PT Perindustrian Angkatan Darat (Pindad) 

– Ketua Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) 

– Ketua Dewan Pembina Industri Strategis (BPIS) 

– Ketua Badan Pengelola Industri Strategis (BPIS) 

– Ketua Dewan Riset Nasional (1999) 

– Ketua Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam 

– Anggota Dewan Komisaris Pertamina 

– Asisten Riset Ilmu Pengetahuan Institut Kontruksi Ringan Rheinsich Westfaelische Technische Hochshule, Aachen, Jerman Barat (1960–1965) 

– Kepala Departemen Riset dan Pengembangan Analisis Struktur, Hamburg, Jerman Barat (1966–969) 

– Kepala Divisi Metode dan Teknologi Pesawat Komersial/Pesawat Militer Messerschmidt Boelkow Blohm (MBB) GmbH, Hamburg, Jerman Barat (1969–1973) 

– Wakil Presiden/Direktur Teknologi Messerschmidt Boelkow Blohm (MBB), Hamburg, Jerman Barat (1974–1978) 

– Penasihat Direktur Utama (Dirut) Pertamina (1974–1978) 

– Direktur Utama PT Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN), Bandung (1976) 

– Direktur Utama PT Pelayaran Armada Laut (PAL), Surabaya (1978) 

– Profesor Kehormatan/Guru Besar dalam bidang Konstruksi Pesawat Terbang Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung (1997) 

Riwayat Karier Pemerintahan 

Berikut biografi singkat BJ Habibie tentang riwayat karier pemerintahannya: 

– Menteri Negara Riset dan Teknologi Kabinet Pembangunan III (1978–1983) 

– Menteri Negara Riset dan Teknologi Kabinet Pembangunan IV (1983–1988) 

– Menteri Negara Riset dan Teknologi Kabinet Pembangunan V (1988–1993) 

– Menteri Negara Riset dan Teknologi Kabinet Pembangunan VI (1993–1998) 

– Ketua Tim Keputusan Presiden (Keppres) 35 

– Wakil Presiden RI (1998) 

– Presiden RI (1998–1999) 

Pencapaian di Kancah Internasional 

Sebagai anak bangsa yang telah mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional, BJ Habibie memiliki berbagai pencapaian yang membanggakan. Berikut biografi singkat BJ Habibie tentang pencapaiannya di kancah internasional: 

– Anggota Kehormatan Persatuan Insinyur Malaysia (IEM) 

– Anggota Kehormatan Japanese Academy of Engineering 

– Anggota Kehormatan The Fellowship of engineering of United Kingdom, London 

– Anggota Kehormatan The National Academy of Engineering, AS 

– Anggota Kehormatan Academie Nationale de l’Air et de l’Espace, Perancis 

– Anggota Kehormatan The Royal Aeronautical Society, Inggris 

– Anggota Kehormatan The Royal Swedish Academy of engineering Science, Swedia 

– Anggota Kehormatan Gesselschaft Fuer Luft und Raumfarht (Lembaga Penerbangan & Ruang Angkasa) Jerman 

– Anggota Kehormatan American Institute of Aeronautics and Astronautics, AS 

– Anggota Kehormatan Masyarakat Aeronautika Kerajaan Inggris (1983) 

– Anggota Kehormatan Lembaga Penerbangan dan Antariksa, Jerman (1983) 

– Anggota Kehormatan Akademi Aeronautika Perancis (1985) 

– Edward Warner Award (Setara dengan Nobel) 

– Award von Karman (Setara Dengan Nobel) 

Itulah biografi singkat BJ Habibie yang perlu kamu ketahui. Mengenali BJ Habibie dapat membuat kamu lebih termotivasi untuk belajar lebih giat dan mengharumkan nama bangsa hingga kancah internasional. 

https://m.liputan6.com/bisnis/read/4995799/bj-habibie-di-mata-sri-mulyani-profesional-kompeten-intelektual-dan-berprestasi 

Kategori
Berita IPTEK Dalam Negeri

1.000 Hari Wafatnya BJ Habibie, Wapres ke-11 Boediono Kenang Sidang Kabinet Era Habibie

JAKARTA, KOMPAS.TV – Kelompok masyarakat IPTEK menggelar peringatan 1.000 hari wafatnya BJ Habibie di Auditorium Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Sabtu (25/6/2022). Sejumlah tokoh hadir dalam peringatan ini.Salah satunya, Wakil Presiden ke-11 Boediono, yang pernah menjabat sebagai menteri saat kepemimpinan BJ Habibie. Boediono mengenang Habibie sebagai sosok pemimpin yang terbuka terhadap perbedaan pendapat. “Menjadi anggota Kabinet Reformasi Pembangunan bagi saya merupakan pengalaman yang mencerahkan, mencerdaskan, menyenangkan,” ujar Boediono. 

Ia menilai latar belakang BJ Habibie yang seorang ilmuwan membuat sidang kabinet sangat khas. Boediono mendapatkan hal baru dari diskursus panjang sidang.“Sebagai ilmuwan, beliau menganggap perbedaan pendapat sebagai hal yang lumrah. Saya melihat beliau berusaha mengerti pandangan berbeda tersebut,” ucapnya. Ia menyebutkan sejumlah capaian BJ Habibie dalam masa kerja Kabinet Reformasi Pembangunan, antara lain, ekonomi Indonesia yang semula terjun bebas dan direm dan putar arah sehingga bisa bangkit dari krisis. Pada 1999 perekonomian tumbuh 0,8 persen, inflasi yang mendekati hiperinflasi bisa berubah menjadi dua persen, kurs rupiah menguat, sektor perbankan menggeliat. Dalam peringatan 1.000 hari wafatnya BJ Habibie, sejumlah tokoh nasional seperti Akbar Tanjung dan Wardiman Djojonegoro juga berziarah ke makam BJ Habibie di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata. 

https://www.kompas.tv/article/302876/1-000-hari-wafatnya-bj-habibie-wapres-ke-11-boediono-kenang-sidang-kabinet-era-habibie